TUGAS KESEHATAN MENTAL MINGGU ke 14
“SELF-DIRECTED CHANGES''
http://baak.gunadarma.ac.id/
NAMA: YOLANDA EKA PUTRI
KELAS: 2pa06
NPM: 1C514447
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
A. Konsep dan Penerapan Self-directed
changes
Menurut Gibbons (2002), self directed learning adalah
peningkatan pengetahuan, keahlian, prestasi, dan mengembangkan diri dimana
individu menggunakan banyak metode dalam banyak situasi dalam setiap waktu. Self directed learning diperlukan
karena dapat memberikan siswa kemampuan untuk mengerjakan tugas, untuk
mengkombinasikan perkembangan kemampuan dengan perkembangan karakter dan
mempersiapkan siswa untuk mempelajari seluruh kehidupan mereka. Self directed learning meliputi
bagaimana siswa belajar setiap harinya, bagaimana siswa dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan yang cepat berubah, dan bagaimana siswa dapat mengambil
inisiatif sendiri ketika suatu kesempatan tidak terjadi atau tidak muncul.
Knowles (dalam Jennings, 1975) menambahkan bahwa self directed learningadalah
sebuah proses dimana sebuah dimana individu mengambil inisiatif, dengan atau
tanpa bantuan orang lain, dan proses dalam self-directed learningini dilakukan dengan menyadari
kebutuhan sendiri dalam belajar, mengatur tujuan pribadi, membuat keputusan
pada sumber dan strategi belajar dan menilai hasil.
Menurut Long (dalam Bath & Kamath, 2005) self directed learning adalah
proses mental yang biasanya disertai dan didukung dengan aktivitas perilaku yang
meliputi identifikasi dan pencarian informasi. Dalam self directed learning,
pelajar secara sengaja menerima tanggung jawab untuk membuat keputusan tentang
tujuan dan usaha mereka sehingga mereka sendiri yang menjadi agen perubahan
dalam belajar.
Teori Guglielmino (dalam Shiong,dkk, 1977)
mengemukakan bahwa self directed learning dapat
terjadi dalam banyak situasi yang bervariasi, mulai dari ruangan kelas yang
berfokus pada guru secara langsung (teacher directed) menjadi belajar dengan perencanaan siswa sendiri (self planned) dan
dilakukan sendiri (self conducted). Guglielmino (1977) lebih lanjut menyatakan
tentang karakteristik yang dimiliki oleh pelajar, yakni sikap, nilai,
kepercayaan, dan kemampuan yang akhirnya menentukan apakah self directed learning terjadi
pada suatu situasi belajar.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa self
directed learning adalah peningkatan pengetahuan, keahlian,
prestasi, dan pengembangkan diri individu yang diawali dengan inisiatif sendiri
dengan belajar perencanaan belajar sendiri (self planned) dan dilakukan sendiri (self conducted),
menyadari kebutuhan belajar, tujuan belajar, membuat strategi belajar, menilai
hasil belajar, serta memiliki tanggung jawab sendiri menjadi agen perubahan
dalam belajar.
B.
Konsep dan Penerapan Self-directed Changes
a.
Meningkatkan kontrol diri: Mendasarkan diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki
kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki
setiap manusia.
b.
Menetapkan tujuan: Untuk
menjaga individu agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti dapat
mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin
dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu akan kemana tujuan
hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di
masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
c.
Pencatatan perilaku: Menguatkan
perilaku ulang kalau individu merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang
pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan lain yang bisa menjadikan seseorang
mengulang perilaku sebelumnya karena merasa senang dengan apa yang pernah
dilakukan.
d.
Menyaring anteseden perilaku: Bisa membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta membantu
individu agar lebih siap dalam mempelajari perilaku tersebut. Pemahaman akan
anteseden perilaku membantu individu agar dapat dengan tepat memilih
nilai-nilai dan merencanakan strategi.
e.
Menyusun konsekuensi yang efektif: Pemahaman dalam arti sehat mental dapat menentukan
perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk melakukan segala
sesuatu aktifitas –aktifitas yang dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi
stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris, emosional,dan kognitif
dalam mencapai kematangan mental.
f.
Menerapkan pencana intervens: Membawa perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik. Dalam arti
pemahaman nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara
individual.
g.
Evaluasi: Faktor yang penting untuk mencapai
kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor penting untuk mengetahui
keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses maupun hasil pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
https://ihdinakarima.wordpress.com/2015/06/01/self-directed-changes/
http://ipulord.blogspot.co.id/2012/04/self-directed-changes.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar